PERADABAN ISLAM PADA MASA TURKI USMANI
Nihayatul Ifadhloh
122111103
Sejarah Peradaban Islam
RESUME
“PERADABAN ISLAM
PADA
MASA TURKI USMANI (1300-1922 M)”
1. Awal
Mula
Islam Pada Masa Turki Usmani.
Setelah khalifah abbasiyah runtuh akibat tentara mongol,
wilayah kekuasaanya semakin tidak beraturan dalam beberapa kerajaan kecil, yang
satu sama lain bahkan saling memerangi. Hal ini berakibat pada banykanya
kebudayaan dan peradaban yang hancur. Keadaan politik umat islam secara
keseluruhan baru mengalami kemajuan setelah munculnya tiga kerajaan besar,
yaitu; usmani di turki, mughal di india, dan safawi persia.
Kerajaan turki usmani merupakan kerajaan yang pertama
berdiri dan juga yang terbesar dan paling lama bertahan dibanding dua kerajaan
lainya. Kerajaan usmani didirikan oleh bangsa turki dari kabilah oghiz yang
mendiami daerah mongol dan daerah utara negri cina. Merela masuk islam sekitar
abad kesembilan atau kesepuluh, ketika meraka menetap di asia tengah. Akibat
tekanan mongolia, mereka melarikan diri ke dataran tinggi asia kecil di tengah-tengah
orang turki seljuk. Dibawah pimpinan ertughol mereka mengabdikan diri kepada
sultan alauddin II yang sedang berpeang melawan bizantium. Berkat bentuan
tentara usmani sultan memenangkan peperangan, dan alauddin menghadiahkan sebidang
tanah di asia kecil yang berbatasan dengan bizantium dan mereka terus
berkembang dan memilih kota syukud sebagai ibukota.
Pad atahun 1289 M Raja ertuhol meninggal dunia dan
kepemimpinanya dilanjutkam oleh putranya usman yang dianggap sebagai pendiri
kerajaan turki usmani. Dia memerintah dari tahun 1290-1326 M. ia juga banyak
berjasa kepada sulltan alauddin II. Pada tahun 1300 bangsa mongol menyerang
kerajaan seljuk, dan sultan alauddin terbunuh. Kerajaan seljuk rum kemudian
terpecah belah, dan usman menyatakan kemerdekaanya. sejak saat itulah kerajaan
usmani berdiri. Wilayah kerajan semakin luas termasuk menaklukan kota broessa
yang pada tahun 1326 M dijadikan ibu kota. Para sulatan kerajaan usmani pernah
meminta gelar khalifah di berikan. Namun
juga ada yang mnegatakan bahwa gelar khalifah sudah digunakan oleh sultan murad
saat berhasil menaklukan asia kecil dan eropa.
Dinasti
Utsmaniyahtak terbandingkan dan tak
terlampaui ukuran maupun durasinya di dunia Islam. Sebelas sultan pernah digulingkan karena dianggap sebagai
ancaman bagi negara oleh musuh-musuhnya. Hanya dua upaya penggulingan dinasti
penguasa usmani yang pernah terjadi.
Dua-duanya gagal dan mendesak perlunya sistem politik yang dalam perpanjangan
periodenya mampu menangani revolusi tanpa menciptakan ketidakstabilan yang
tidak perlu.
2. Perkembangan
Dan
Kemajuan
Peradaban Islam Masa Turki Usmani
Sepeninggal Sultan Usman pada Tahun 1326 M,
Kerajaan di pimpin oleh anaknya Sultan
Orkhan I (1326-1359 M). Pada masanya berdiri Akademi Militer sebagai
pusat pelatihan dan pendidikan, sehingga mampu menciptakan kekuatan
militer yang besar dan dengan mudahnya dapat menaklukan sebagian daerah benua
Eropa yaitu, Azmir (Shirma) tahun 1327 M, Tawasyanli 1330 M, Uskandar 1338 M,
Ankara 1354 M dan Galliopoli 1356 M. Ketika Sultan
Murad I (1359-1389 M)pengganti Orkhan naik. Ia memantapkan keamanan
dalam negeri dan melakukan perluasan ke benua Eropa dengan menaklukan Adrianopel (yang kemudian menjadi
ibu kota kerajaan baru) , Macedonia, Sopia, Salonia, dan seluruh bagian utara
Yunani. Merasa cemas dengan kesuksesan Kerajaan Usmani, negara Kristen Eropa
pun bersatu yang dipimpin oleh Sijisman memerangi kerajaan, hingga terjadilah
pertempuran di Kosovo tahun 1389 M, namun musuh dapat di pukul mundur dan di
hancurkan.
Pada tahun 1389 M, Sultan Bayazid (1389-1403
M) naik
tahta. Perluasan berlanjut dan dapat menguasai Salocia, Morea, Serbia,
Bulgaria, dan Rumania juga pada tahun 1394 M, memperoleh kemenangan dalam
perang Salib di Nicapolas. Selain menghadapi musuh-musuh Eropa, Kerajaan juga
dipaksa menghadapi pemberontak yang bersekutu dengan raja islam yang bernama Timur Lenk di Samarkand. Pada
tahun 1402 M pertempuran hebat pun terjadi di Ankara, yang pada akhirnya Sultan
Bayazid dengan kedua putranya Musa dan Ertoghrul, tertangkap dan meninggal di
tahanan pada tahun1403 M. Sebab kekalahan ini Bulgaria dan Serbia memproklamirkan
kemerdekaannya.Setelah Sultan Bayazid meninggal, terjadi perebutan kekuasaan di
antara putra-putranya (Muhammad, Isa dan Sulaiman) namun di antara mereka Sultan Muhammad I (1403-1421
M) yang
naik tahta, di masa pemerintahannya ia berhasil menyatukan kembali kekuatan dan
daerahnya dari bangsa mongol, terlebih setelah Timur Lenk meninggal pada tahun
1405 M. Pada tahun 1421 M, Sultan Muhammad meninggal dan di teruskan oleh
anaknya, Sultan Murad II (1421-1484 M) hingga
mencapai banyak kemajuan pada masa Sultan
Muhammad II/Muhammad Al Fatih (1451-1484 M) putra
Murad II. Pada masa Muhammad II, tahun 1453 M ia dapat mengalahkan Bizantium
dan menaklukan Konstantinopel. Setelah Beliau meninggal digantikan oleh
putranya Sultan Bayazid II berbeda dengan ayahnya, Sultan Bayazid II (1481-1512 M)lebih mementingkan kehidupan
tasawuf dari pada penaklukan wilayah, sebab itu muncul kontroversial akhirnya
ia mengundurkan diri dan di gantikan putranya Sultan Salim I.
Pada masa Sultan
Salim I (1521-1520 M) terjadi perubahan peta
arah perluasan, memfokuskan pergerakan ke arah timur dengan menaklukan Persia,
Syiria hingga menembus Mesir di Afrika Utara yang sebelumnya dikuasai
mamluk. Setelah Sultan Salim I Meninggal, Muncul putranya Sultan Sulaiman I (1520-1566 M) sebagai Sultan yang
mengantarkan Kerajaan Turki Usmani pada masa keemasannya, karena
telah berhasil menguasai daratan Eropa hingga Austria, Bulgaria, Yunani,
Yugoslavia, Albania, Hongaria dan Rumania, Afrika Utara hingga Mesir, Aljazair,
Libia, Dan Tunis. Asia hingga Persia, Amenia, Syiria. Meliputi lautan Hindia,
Laut Arabia, Laut Tengah, Laut Hitam. juga daerah-daerah di
sekitar kerajaan seperti Irak, Belgrado, Pulau Rhodes, Tunis, Budapest dan
Yaman.
Akibat kegigihan dan ketangguhan yang dimiliki oleh para pemimpin dalam
mempertahankan Turki Utsmani membawa dampak yang baik sehingga
kemajuan-kemajuan dalam perkembangan wilayah Turki Utsmani dapat di raihnya
dengan cepat. Dengan cara atau taktik yang dimainkan oleh beberapa penguasa
Turki seperi Sultan Muhammad yang mengadakan perbaikan-perbaikan dan meletakkan
dasar-dasar keamanan dalam negerinya yang kemudian diteruskan oleh Murad II
(1421-1451M). Sehingga Turki Utsmani mencapai puncak
kejayaan pada masa Muhammad II (1451- 1484 M). Usaha ini di tindak lanjuti oleh
raja-raja berikutnya, sehingga dikembangkan oleh Sultan Sulaiman al-Qonuni. Ia
tidak mengarahkan ekspansinya kesalah satu arah timur dan Barat, tetapi seluruh
wilayah yang berada disekitar Turki Utsmani itu, sehingga Sulaiman berhasil
menguasai wilayah Asia kecil. Kemajuan dan perkembangan wilayah kerajaan
Utsmani yang luas berlangsung dengan cepat dan diikuti oleh kemajuan-kemajuan
dalam bidang-bidang kehidupan lain yang penting, diantaranya :
a.
Bidang kemiliteran dan pemerintahan
Para pemimpin kerajaan turki usmani pada masa pertama
adalah orang-orang yang kuat, dan hal ini membuktikan bahwa kemajuan kerajaan
usmani bukan semata-mata karena keunggulan politik, yang terpenting diantaranya
adalah; keberanian, keterampilan, ketangguhan, dan kekuatan militernya yang
sanggup bertempur kapan dan dimana saja. pengorganisasian yang baik, taktik dan
strategi tempur militer usmani berlangsung tanpa halangan berarti. Pembaruan
dalam tubuh organisasi militer orkhan, tidak hanya dalam bentuk mutasi personel
pemimpin tapi juga keanggotaan, dan juga bimbingan anak-nak kristen yang masih
kecil untuk dijadikan prajurit, dan terbentuklah pasukan yang disebut jenissari
atau inkisyariah. Tidak hanya militer angkatan darat, tapi juga angakatan laut
dan pada abad ke 16 angkatan laut turki usmani mencapai puncak kejayaanya.
b.
Bidang ilmu pengetahuan dan budaya
Kebudayaan turki usmani merupakan perpaduan
bermacam-macam kebudayaan, diantaranya dalah kebudayaan persia, bizantium dan
arab. Orang-orang turki usmani memang dikenal sebagai bangsa yang mudah
berasimilasi dengan bangsa asing dan terbuka untuk menerima kebudayaan luar.
Sebagai bangsa yang berdarah militer berdampak pada pemfokusan mereka pada
dunia kemilitrean, sehingga sulit untuk menemukan ilmuan pada masa turki
usmani. Namun mereka banyak berkiprah pada pengembangan seni arsitektur islam,
berupa bangunan masjid yang indah.
c.
Bidang keagamaan
Agama dalam tradiis masyarakta turki mempunyai peranan
besar dalam lapangan sosial dan politik, masyarakat digolongkan berdasarkan
agama dan kerajaan sangat terikat dengan syariat. Ulama mempunyai tempat
tersendiri dan berperan besar dalam kerajaan dan masayarakat, danjuga keputusan mufti, karna
keputusan hukum tanpa legalitas mufti tidak sah. Kajian ilmu keagamaan seperti fiqh,ilmu
kalam, tafsir, dan hadits boleh dikatakn tidak mengalami perkembangan yang
berarti. Para penguasa banyak yang menegakkan suatu paham (madzhab) keagamaan dan
menekan madzhab lainya.
d.
Bdang perekonomian
Dasar ekonomi Utsmaniyah sangat terkait dengan
konsep dasar negara dan masyarakat Timur Tengah. Tujuan utama negara waktu itu
adalah memperkuat dan memperluas kekuasaan pemimpin. Dengan
mengembangkan pusat dan rute perdagangan, mendorong rakyat memperluas lahan
pertanian di negara itu, dan mendorong perdagangan internasional melalui
jajahannya, pemerintah berhasil melaksanakan fungsi ekonomi dasar di seluruh
Kesultanan Utsmaniyah. Meski begitu, kepentingan keuangan dan politik negara
lebih dominan. Dalam sistem sosial dan politik yang mereka jalankan, para
pejabat Utsmaniyah tidak paham atau tidak sadar dengan tuntutan dinamika dan
prinsip ekonomi kapitalis dan merkantil yang saat itu sedang berkembang di
Eropa Barat.
Bagaimanapun
kerajaan truki usmani banyak berjasa alam perluasan wilayah keislaman ke buna
eropaekspansi kerajaan ini untuk pertam kalinya lebih banyak ditujukan ke eropa
timur yang belum masuk dalam wilayah kekuasaan dan agama islam.
3.
Kemunduran
Turki Usmani
Setelah wafatnya sultan sulaiman al qonuni pada tahun
1566 M, kerajaan turki usmani mulai memasuki tahap kemunduran, namun tidak
langsug terlihat. sultan murad III(1574-1595 M) yang sanggup memperluas beberapa
wilayah, dan juga mengembalikan wilayah yang pernah dirampas dikenal mempunyai
kepribaadian yang jelek yang mnyebabkan kekacauan dalam negri. Dan selanjutnya
diperparah dengan sultan muhammad III (1595-1603 M) yang membunuh semua saudara
laki-lakinya yang berjumlah 19 orang dan menengeggelamkan janda-janda ayahnya
yang berjumlah 10 orang demi kepentingan prbadi. Gejolak politik yang semakin
menadai dan tidak dapat di atasi menjadikan pemerintahan usmani semakin
terpuruk. Namun sultan murad IV (1623-1640 M) mulai menertibkan pemerintahan, tapi
situasi politik kembali merosot ketika masa ibrahim (1640-1648 M) karna ia
termasuk orang yang lemah.
Pada masa selanjtnya wilayah turki usmani yang luas itu
sedikit demi sedikit terlepas dari keuasaanya, dan direbut eropa. Pada tahun
1699 M terjadilah “perjanjian karloiwith” yang memaksa kesultanan untuk
menyerahkan hongaria, sebgaian besar slovenia, dan kroasia kepada hapsburg dan
hemenietz, padolia, ukraina, morea, dan sebagian dalmatia kepda orang-orang
venetia. Pada masa sultan abdul hamid (1774-1789 M) yang tidak lama naik tahta,
kemudian ia dengan catherine II dari rusia membuat “perjanjian kinarja” isinya
antara lain: 1) kerajaan usmani harus menyerahkan benteng-bnteng ynag berada
dilaut hitam kepada rusia untuk melintasi selat yang menghubungkan laut hitam
dengan laut putih. 2) kerajaan usmani megakui kemerdekaan kirman (crimea). Dan
inilah kemunduran kerajaan usmani setelah ditinggal sultan Al qonuni. Dan terjadilah pemberontakan di seluruh
pelosok bagian kerajaan, pemberontakan-pemberontakan yang terjadi tidak hanya
di negara yang tidak beragama islam, tapi juga yang berpenduduk muslim. Dan
inilah masa dimana kerajaan usmani mulai memasuki tahap-tahap kemunduran,
dengan berbagai sebab. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan kehancuran Turki
Utsmani diantranya:
a.
Wilayah kekuasaan yang terlalu luas.
Adminstrasi pemerintahan bagi suatu negara yang sangat
luas wilayahnya sangat rumit dan komplek, sementara administrasi pemerintahan
kerajaan usmani tidak beres. Dan para penguasa berambisi untuk menguasai
wilayah yang sangat luas, dan menyebabkan peperangan.
b.
Heterogenitas penduduk
Wilayah yang sangat luas dengan penduduk yang sangat
banyak dan dengan keberagaman budaya, agama, ras dan etnis, dan diperlukan
organisasi pemerintahan yang teratur, namun tanpa didukung adminstrasi yang
baik, maka kerajaan usmani hanya akan menanggung heterogenitas yang berat dan
buruk.
c.
Kelemahan para penguasa.
Sepeninggal sulaiman al qonuni kerajaan usmani dipimpin
oleh para khalifah yang lemah, pemerintahan
menjadi kacau, dan kekacauan ini semakin lama semakin parah, karna tidak
adanya penanganan secara sempurna.
d.
Budaya pungli
Budaya pungli yang sudah umum di usmani, seperti untuk
mendapat suatu jabatan di pmerintahan, dan hal ini menyebabkan dekadensi moral
kian merajalela yang membuat pejabat semakin rapuh.
e.
Merosotnya Ekonomi
Akibat orang yang tak terhenti, perekonomian negara
merosot dan pendapatan berkurang sementara belanja negara besar-besaran.
f.
Pmeberontakan tentara jenissari
Kemjuan kerajaan usmani banyak
ditentukan oleh tentara jenissari, dapat dibayangkan bagaimana jika tentara ini
memberontak. ini terjadi sebanyak empat kali yaitu pada tahun 1522 M, 1632 M,
1727 M, dan 1826 M.
g.
Terjaidnya stagnasi dalam lapangan ilmu dan teknologi
Kerajaan usmani yang terkenal dengan tentaranya memang tidak b egitu
terlihat dengan perkembangan keilmuanya. Padahal kekuatan militer yang tidak
diimbangi dengan keilmuan menyebbakan kerajaan usmani tidak snaggup lagi
menghadapi persenjataan musuh dari eropa yang lebih maju.
4. Munculnya Nasionalisme Turki
Pada ahun 1453 konstatinopel,
ibukota romawi timur jatuh ketangan turki. puncak kebebasan turki terjadi pada
masa pemerintahan raja sulaiman I (1520-1566), Yang daerah kekuasaaya meliputi
asia barat, asia tengah, persia, balkan, rusia selatan, dan seluruh pantai
utara afrika dari somalia hingga al jazair. Diantara timbulnya nasionalisme
turki adalah:
a.
Kekuasaan
kerajaan usmani yang smakin merosot
b.
Adanya
pengaruh dari revolusi prancis
c.
Timbulnya
kaum terpelajar yang berpaham modern sehingga mereka mengetahui apa itu
liberalisme, naisonalisme dan demokrasi.
d.
Kegiatan
bangsa barat yang semakin gencar untuk mrebut daerah-daerah jajahan turki dan
siap mengahncurkan turki.
Dari sebab itulah
kemudian timbul semangat nasionalisme, terutama dikalangan tokoh-tokoh muda
untuk mengadakan pembaharuan disegala bidang dnegan tokohnya yang sangat
terkeal yaitu Mustafa kemal pasha yang memperoleh kemerdekaan pada tahun 1908 M
dengan gerakan muda, yang terkenal dengan
beberapa programnya, diantarnya
adalah:
1.
Menyusun
UUD baru
2.
Melaksanakan
skomomi estimate yang menyangkut kepentinagn rakyta
3.
Huruf
arab diganti dnegan huruf latin
4.
Melaksanakan
pemerintahan skuler
5.
Pengadilan
agama diganti dengan pengadilan modern
6.
Dilarang
poligami
7.
Pakaian
tradisioanl diganti dengan pakian barat
8.
Setiap
orang diwajibakan memiliki nama keluarga
Salah satu perubahan
mendasar yang ditampakan oleh mustafa kemal pasha dalah dihilangkanya peran agama
dengan kenegaraan. Disisi lian perubahan itu mempengaruhi turki, namun disisi
lain meyakiti umat islam dengan prinsip agamanya. Turki menjadi negara adidaya
pada jamanya dimana wilayah kekuasaanya mliputi asia barat, asia tengah,
persia, balkan, rusia selatan, dan seluruh pantai utara afrika dari somalia
hingga al jazair. nasionalisme dan revolusi bangsa turki terjadi setelah perang
dunia I, dimana turki beradan dipihak yang kalah dan harus tunduk pada keputusan
sekutu antara lain menyerahkan wilayah turki di afrika dan jazirah arab. Sementara
yunani memperoleh kemerdekaanya dari turki , naisoalime turki semakin tumbuh
setelah negar-negra sekutu berusaha terus melemahkan turki dnegan cara membantu
gerakan nasionalis yunani merebut wilayah turki dibagian barat balkan tahun
1919. Gerakan turki muda merupakna gerakan realisasi dari nasoinalisme turki,
karena terbentuk atas dasar semnagat kebangsaan yang berusaha mengusir kekuatan
barat dan menentang rezim lama yang
lemah yaitu sultan hamid II. gerakan tersebut berhsil mengusir sekutu dan
memaksanya untuk duduk di meja perundingan perjanjian laussane tahun 1923.
Mustafa kemal pasha resmi menjadi presiden pertama pada 1923 an memindahkan
ibukota dari istambul (eropa) ke araka (asia).
Terlepas adari pro dan
kontra yang mnegiringi langkah mustafa kemal pasha dalam era pergerkan nasionalisme
di turiki, kemal pasha telah membawa era baru bagi bangsa turki. Bangsa turki
saat ini lebih menerima budaya asing. Walaupun secara tradisi mereka memeluk agama
islam.
Komentar
Posting Komentar